Kamis, 03 Januari 2013

pengertian kas, fungsi, tujuan, dan contoh bentuk kas


Pengetian kas

Kas merupakan aktiva yang paling likuid. Merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Surat berharga merupakan investasi jangka pendek yang bersifat temporal, bila perusahaan memerlukan kas dengan segera dapat dijual atau di ubah dalam bentuk kas.

Kas adalah alat pembayaran yang syah di Indonesia dan barang-barang lain yang dapat segera diuangkan sebesar nilai nominalnya dan dapat digunakan untuk membayar utang jangka pendek, Dengan demikian yang termasuk ke dalam kas adalah uang kertas, uang logam, cek (segala macam cek dalam rupiah kecuali cek mundur) dan wesel pos yang diterima dari pihak lain, serta saldo di Bank yang bebas diambil (giro dan tabungan) konsep yang biasa dipakai dalam buku ajar Amerika yaitu uang kertas, uang logam, Cek, Wesel pos, simpanan di Bank dan barang barang lain yang dapat dterima di Bank sebagai setoran" tidak dapat dipakai di Indonesia karena tidak sesuai dengan praktik Bank di Indonesia.

Dana-Dana yang Berbentuk Kas dan Laporannya
Untuk menyusun dan melaporkan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan:
a. Mengklasifikasikan perubahan-perubahan neraca yang terjadi pada dua titik waktu di dalam perubahan yang menaikkan dan menurunkan kas.
b. Mengklasifikasikan dari laporan rugi laba dan perubahan laba di tahan ke dalam faktor-faktor yang meningkatkan dan menurunkan laba.
c. Mengkonsolidasikan ke dua informasi ini ke dalam laporan sumber dan penggunaan kas.


Fungsi Penerimaan Kas
Pada umumnya fungsi penerimaan kas pada organisasi perusahaan mencakup kepengurusan kas secara fisik dan administrative. Menurut Smith and Skousen dalam bukunya yang berjudul “Intermediate Accounting” fungsi kas adalah sebagai berikut: “ The standard of medium of exchangeis cash. Even if cash is not directly involved intransaction, if provides the basis for measurement and accounting for all others item” Fungsi kas yang kemukakan oleh Smith and Skousen adalah meskipun kas tidak terlibat langsung dalam suatu transaksi, tetapi akan menjadi data untk megukuran dan akuntansi untuk semua bagian lain.

Tujuan Penerimaan Kas
Menurut Committee On Sponsoring Organizing (COSO) dalam bukuany yang berjudul “Auditing” (2003;138) mengemukakan tujuan kas adalah sebagai berikut: Kendalan Laporan Keuangan Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku Efektivitas dan efisiensi operasi “. Karena tidak semua tujuan pengendalian intern tersebut relevan pengendalian atas laporan keuangan, tanggung jawab auditor dalam mematuhi standar pekerjaan lapangan kedua bagian.



Contoh:
Jurnal penerimaan kas (Cash Receives Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi penerimaan kas.

Contoh kolom Jurnal Penerimaan Kas :

Jurnal pengeluaran kas (Cash Payments Journal)

Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas.
Yang dimaksud dengan kas dalam pengertian tersebut adalah :

Uang tunai yang ada di perusahaan (cash on hand)
Uang perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk giro yang sewaktu-waktu dapat diambil (cash in bank)

Oleh karena itu pengeluaran kas meliputi pembayaran dengan uang tunai dan pembayaran dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Untuk kepentingan pengawasan kas, semua penerimaan kas biasanya disetorkan ke bank sehingga pengeluaran kas harus menggunakan cek atau bilyet giro.

Bentuk atau kolom-kolom jurnal pengeluaran kas disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dengan memperhatikan volume dan sifat transaksi yang biasa terjadi dalam perusahaan. Misalnya dalam perusahaan yang sering melakukan transaksi pembelian kre'dit sehingga sering melakukan transaksi pembayaran hutang, dalam jurnal pengeluaran kas harus disediakan kolom khusus untuk akun utang dagang. Demikian pula dalam perusahaan yang sering melakukari pembelian perlengkapan kantor, harus disediakan kolom khusus untuk akun perlengkapan kantor, dsb.


Contoh Jurnal Pengeluaran Kas :